Aspek
kontrak psikologis mengacu pada keyakinan tentang janji-janji seorang karyawan
kepada organisasi dan hal-hal yang dijanjikan organisasi kepada karyawannya.
Conway dan Briner (2005) menekankan bahwa aspek kontrak psikologis mengacu pada
keyakinan tentang janji-janji organisasi kepada karyawannya atas kontribusi
mereka terhadap organisasi. Seperti upah,
kesempatan
promosi, pelatihan, peningkatan kesejahteraan.
Menurut
De Vos (2002) kontrak psikologis mencakup aspek hubungan kerja baik yang
dilakukan perusahaan kepada karyawan maupun karyawan kepada perusahaan.
Organisasi berjanji kepada karyawannya dalam hal :
a.
Pengembangan karir
Menawarkan
kemungkinan untuk pengembangan dan promosi dalam organisasi (seperti
kemungkinan untuk pengembangan, diangkat menjadi pegawai tetap, peluang
promosi)
b.
Penawaran Pekerjaan
(job konten)
Penawaran
Pekerjaan, penawaran menantang, konten pekerjaan yang menarik, seperti kerja di
mana karyawan dapat menggunakan kapasitas mereka.
c.
Lingkungan sosial.
Lingkungan
sosial nya menawarkan lingkungan kerja dan menyenangkan seperti baik komunikasi
antar rekan kerja, kerjasama yang baik dalam kelompok baik terhadap atasan
maupun sesame rekan kerja.
d.
Keuangan
Kompensasi
Penawaran ganti rugi yang tepat, seperti : remunerasi sepadan dengan pekerjaan,
kondisi kerja yang memiliki konsekuensi pajak yang menguntungkan
e.
Keseimbangan dengan pribadi karyawan
Penawaran
menghormati dan pemahaman untuk situasi pribadi karyawan. Misalnya :
fleksibilitas dalam jam kerja, pemahaman tentang keadaan pribadi. Sedangkan
janji karyawan yang merupakan wujud timbal balik adalah sebagai berikut :
a.
Usaha dan performance kinerja
Kesediaan
untuk bekerja lebih baik untuk kemajuan organisasi. Dengan cara meningkatkan
prestasi kerja, bekerja baik secara kuantitatif dan kualitatif, dapat bekerja
sama dengann baik terhadap pimpinan dan rekan kerja.
b.
Keluwesan
Kesediaan
untuk menjadi fleksibel dalam melaksanakan pekerjaan yang perlu dilakukan
seperti bekerja lembur, membawa pulang kerja.
c.
Loyalitas
Kesediaan
untuk terus bekerja lebih lama untuk organisasi dengan cara tidak menerima
setiap tawaran pekerjaan yang datang bersama, bekerja untuk organisasi selama
beberapa tahun setidaknya.
d.
Berperilaku lebih baik
Kesediaan
untuk bertingkah laku lebih baik terhadap organisasi. Seperti tidak membongkar
rahasia dan informasi penting perusahaan, jujur berurusan dengan sumber daya
dan anggaran
e.
Ketersediaan
Kesediaan
untuk menjaga status ketersediaan pada tingkat yang dapat diterima, seperti :
mengambil pelatihan yang tersedia, bersedia mengikuti jenjang pendalaman
pendidikan dann ketrampilan jika dibutuhkan perusahaan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa aspek kontrak psikologis mengacu pada timbal balik
antara organisasi dengan karyawan nya. Karyawan berkeyakinan mengenai hal-hal
yang dijanjikan organisasi baik dalam hal keadilan pemberian gajih, kejelasan
status kerja, kesejahteraan pegawai dan peningkatan karir yang jelas.
Organisasi juga mengharapkan karyawan yang dapat selalu kontribusi nya guna
kemajuan perusahaan.
Menurut
Rousseau (2000), kontrak psikologis terdiri dari 3 dimensi, yaitu Transactional
Contract, Relational Contract dan balanced contract.
a.
Transactional Contract
Pada
dasarnya transactional contract atau kontrak transaksional bersifat jangka
pendek (short term) dan berfokus pada aspek pertukaran ekonomis, jenis
pekerjaan yang sempit (narrow) dan keterlibatan minimal karyawan dalam
organisasi. Terdapat dua dimensi utama yang dikaji dalam kontrak transaksional,
yaitu narrow dan short term.
1). Narrow
Karyawan
diwajibkan untuk melakukan hanya serangkaian pekerjaan yang dalam kontrak
merupakan pekerjaan yang diperhitungkan dalam imbal jasa. Organisasi membatasi
keterlibatan karyawan dalam organisasi dan memberikan kesempatan terbatas untuk
pelatihan dan pengembangan.
2). Short Term
Karyawan
tidak memiliki kewajiban untuk tetap bekerja di organisasi selamanya dan
berkomitmen untuk bekerja hingga batas waktu tertentu. Organisasi menawarkan
hubungan kerja yang hanya untuk jangka waktu tertentu dan tidak berkewajiban
untuk menjamin karir karyawan jangka panjang. Kontrak transaksional dikarakteristikan
dengan perjanjian yang bersifat moneter dengan keterlibatan karyawan yang
terbatas dalam organisasi maupun hubungannya dengan individu lain di organisasi
sehingga tampak perbedaan yang signifikan dengan konsep kontrak relasional.
b.
Relational
Contract
Relational Contract
atau Kontrak relasional memiliki jangka waktu yang panjang tetapi berakhirnya
tidak dapat ditentukan. Jenis kontrak ini juga melibatkan faktor
sosio-emosional, seperti kepercayaan, keamanan, dan loyalitas. Masing-masing
pihak berharap terjadi hubungan timbale balik (reciprocal). Menurut Macneil,
(dalam Rousseau, 2000), kontrak relasional dikarakteristikan dengan hubungan
jangka panjang. Lebih lanjut, kontrak relasional tidak terbatas waktu,
memperkenalkan suatu hubungan yang terus menerus antara karyawan dan
organisasi, melibatkan pertukaran uang dan non-monetary reward seperti
loyalitas timbal balik, dukungan, reward terhadap karir, dukungan seperti
pelatihan dan kesempatan pengembangan jangka panjang dalam organisasi.
Rousseau (2000) menyimpulkan bahwa kontrak
relasional menyangkut dua dimensi, yaitu dimensi stability dan loyalty.
1)
Stability
Karyawan
diwajibkan untuk bekerja pada organisasi untuk jangka waktu yang relatif lama dan
melakukan hal-hal lain untuk mempertahankan pekerjaannya. Organisasi dalam hal
ini menawarkan paket kompensasi yang stabil dan hubungan kerja jangka panjang.
2)
Loyalty
Karyawan
diwajibkan untuk mendukung organisasi, menunjukkan kesetiaan dan komitmen
terhadap kebutuhan dan kepentingan organisasi. Selain itu, karyawan diharapkan
menjadi anggota organisasi yang baik. Organisasi sebaliknya memberikan komitmen
untuk menjamin kesejahteraan dan kebutuhan karyawan beserta keluarganya.
3)
Balanced
Contract
Balanced Contract
merupakan perpaduan antara sifat dari kontrak transaksional dan relasional
(Rousseau, 2000). Balanced contract bersifat
dinamis dan open-ended yang berfokus
pada keberhasilan ekonomi perusahaan dan kesempatan karyawan untuk mengembangkan
karir. Baik pihak karyawan maupun perusahaan saling memberikan kontribusi dalam
pembelajaran dan pengembangan.
Balanced Contract
terdiri dari external employability,
internal advancement dan dynamic
performance. External employability
meliputi pengembangan karir di luar organisasi. Pada aspek ini, karyawan
memiliki kewajiban untuk mengembangkan keterampilan berharga (marketable skills)
di luar organisasi. Sedangkan kewajiban organisasi yaitu meningkatkan hubungan
kerja jangka panjang baik di dalam maupun di luar organisasi.
Internal
advancement meliputi pengembangan karir dalam pasar tenaga kerja internal.
Karyawan berkewajiban untuk mengembangkan keterampilan yang dihargai oleh
organisasi saat ini. Di samping itu, organisasi berkewajiban untuk menciptakan
kesempatan pengembangan karir kepada para pekerja di alam perusahaan. Dynamic performance meliputi kewajiban karyawan untuk melakukan
hal-hal yang baru dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan agar
menjadi perusahaan yang kompetitif. Sedangkan kewajiban organisasi yaitu
membantu karyawan dalam meningkatkan pembelajaran dan melaksanakan
persyaratanpersyaratan kinerja.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa ada 3 dimensi kontrak psikologis yaitu;
(1) Transaksional Contract
atau Kontrak Transaksional.
Merupakan kontrak psikologis
dikarakteristikan dengan pekerjaan yang dilakukan hanya bersifat moneter. Jenis
pekerjaan yang sempit dan keterlibatan minimal karyawan dalam organisasi.
(2) Relational Contract
atau Kontrak Relational.
Kontrak psikologis yang tidak hanya bersifat
moneter, namun juga ada hubungan psikis yang terus menerus antara karyawan dan
organisasi seperti loyalitas, timbal balik, dukungan, dan pemberian reward dari
perusahaan dalam mengembangkan karir bagi karyawan nya.
(3) Balanced Contract.
Merupakan perpaduan
antara sifat dari kontrak transaksional dan relational. Kontraksi bersifat
dinamins dan open-ended yang berfokus pada keberhasilan ekonomi perusahaan,
keterlibatan karyawan dan pemberian kesempatan peningkatan karir juga diberikan
oleh perusahaan.
No comments:
Post a Comment