Teori
paling sering digunakan untuk mengkaji mengenai faktor-faktor mendorong
munculnya kepuasan kerja adalah teori Hezberg. Dalam teori tersebut membagi
beberapa faktor yaitu ekstrinsik dan intrinsic. Penelitian tersebut mengkaji
berbagai faktor yaitu (1) prestasi (2) pengakuan (3) tanggung jawab (4)
kebijakan perusahaan (5) mutu dari supervise teknis (6) status (7) mutu dari
hubungan interpersonal. Dalam teori lain juga diidentifikasi adanya dorongan
kepuasan yang dibentuk oleh motivasi, prestasi dan imbalan (Gibson, 1993).
Melalui teori ini dapat diidentifikasi bahwa kompensasi sebagai hasil imbalan
memiliki pengaruh sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Sedangkan
dalam penelitian Evy Yasmin Firdhaus (2010) diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pegawai kantor komite olahraga nasional indonesia (KONI
DKI JAYA). Hal ini mengindentifikasi bahwa faktor disiplin juga berpengaruh
terhadap munculnya kepuasan kerja.
Dalam
penelitian Taufiqurahman (2012) dalam pengaruh budaya kerja dan kepuasan kerja
diketahui bahwa etika birokrasi sebagai bagian dari budaya kerja memiliki
pengaruh dengan kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan budaya kerja menjadi
personifikasi dari kepuasan kerja yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi
semangat kerja pegawai agar dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan
mempengaruhi kepuasan pekerja terhadap hasil pekerjaan sendiri.
No comments:
Post a Comment